PIP Semarang Perlu Kolaborasikan Sistem Pembelajaran-Pengasuhan

18-09-2021 / KOMISI V
Anggota Komisi V DPR RI Sudewo bertukar cidera mata usai pertemuan antara Komisi V DPR RI dengan jajaran Kementerian Perhubungan dan Direktur Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang ke PIP Semarang, Jawa Tengah, Jumat (17/9/2021). Foto: Angga/Man

 

Anggota Komisi V DPR RI Sudewo menilai kolaborasi antara sistem pembelajaran dan sistem pengasuhan merupakan satu poin penting yang perlu diterapkan sekolah kedinasan seperti Politeknik Ilmu Pelayaran untuk menghindari kekerasan siswa. Menurutnya, pengajar tidak boleh berfokus pada proses belajar mengajar saja, melainkan pengasuhan dimana proses ini berperan dalam membentuk kepribadian dan karakter siswa didik.

 

Hal tersebut disampaikannya dalam pertemuan antara Komisi V DPR RI dengan jajaran Kementerian Perhubungan dan Direktur Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang dalam rangkaian kunjungan kerja spesifik Komisi V DPR RI ke PIP Semarang, Jawa Tengah, Jumat (17/9/2021). Saat ini, Sudewo menganggap kolaborasi antara sistem tersebut belum diterapkan sebagaimana semestinya oleh PIP Semarang, sehingga hal ini dianggap menjadi salah satu penyebab kekerasan yang terjadi hingga menimbulkan korban nyawa.

 

“Jadi selain recruitment, proses ini menjadi sesuatu yang penting. Tadi dikatakan pengasuh hanya 30 orang (pengasuh) berbanding dengan 1.619 taruna, itu saya anggap belum proporsional. Ini perlu diteliti semua. Ini belum proporsional. Satu pengasuh harus mengasuh sekian orang. Kalau memang itu masih kewalahan, ya perlu ditambah. Tidak hanya masalah jumlah pengasuhnya, tetapi juga pola-pola pengasuhannya. Cara-cara pengasuhan adalah sesuatu yang penting,” jelasnya.

 

Anggota Fraksi Partai Gerindra DPR RI ini pun berharap agar kejadian kekerasan yang hingga menimbulkan korban nyawa ini tidak terulang pada seluruh kampus di bawah naungan BPSDM Kemenhub. “Ini mudah-mudahan kejadian yang terakhir di lingkungan kementerian perhubungan, tidak hanya di sini, tapi seluruh kampus di bawah naungan BPSDM Kemenhub jangan sampai terjadi kembali,” terangnya.

 

Sudewo pun menjelaskan bahwa ia memiliki harapan tinggi agar seluruh kampus di bawah naungan BPSDM Kemenhub dapat merebut pasar-pasar internasional. Sehingga, ia meminta Kemenhub untuk melakukan peningkatan terhadap siswa dalam hal skill dan ability. Ia juga mengingatkan kembali keinginan Presiden Jokowi dimana pemerintah akan fokus terhadap kemampuan sumber daya manusia.

 

“Kalau memang sampai sekarang belum siap, saya ingin dibuka anatominya secara menyeluruh. Faktor-faktor yang menghambat harus didiskusikan, entah sarana prasarananya, atau proses belajar mengajarnya, atau SDM para pengajarnya, laboratorium penelitian, atau juga karena akses yang belum terbuka. Semua harus dilihat. Dan manakala ada kekurangan di sana sini, saya tidak segan untuk berjuang membantu mengalokasikan anggaran,” tandas legislator daerah pemilihan (dapil) Jawa Tengah III tersebut. (er/sf)

BERITA TERKAIT
Pidato Presiden Sarat Optimisme, Tinggal Menguji Kenyataan di Lapangan
21-08-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menyampaikan sejumlah capaian pemerintah dalam Sidang Tahunan MPR RI serta Sidang Bersama DPR RI...
Jangan Usik Dana Desa sebagai Jaminan Koperasi Merah Putih
20-08-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua Komisi V DPR RI Lasarus menegaskan agar pemerintah tidak menjadikan dana desa sebagai beban dalam pembiayaan...
​Lasarus Pertanyakan Roadmap Koperasi Merah Putih, Ingatkan Peran Desa sebagai Subjek
19-08-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta- Ketua Komisi V DPR RI Lasarus menegaskan perlunya pemerintah menyusun peta jalan (roadmap) yang jelas dalam pelaksanaan program...
Biaya Transportasi Tinggi, Komisi V Dorong Desain Ulang Integrasi Moda Transportasi
06-08-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras berpandangan tingginya biaya transportasi yang dialami masyarakat...